1. SIA dan profesi akuntan ?
Sistem informasi Akuntansi merupakan sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan terhadap informasi baik yang bersifat keungan maupun non keuangan. Adapun subsistem SIA terdiri atas tiga subsistem utama: (1) sistem pemrosesan transaksi – SPT yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi; (2) sistem pelaporan buku besar/keuangan-SPPBB seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum; dan (3) sistem pelaporan manajemen-SPM, yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus
dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan, varian, dan laporan pertanggungjawaban. Akuntan merupakan sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada suatu universitas dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Berdasarkan bidang kerja yang digeluti maka akuntan dapat dibedakan menjadi: Akuntan Pendidik, Akuntan Publik, Akuntan Manajemen, Akuntan Sektor Publik. Adapun kaitan antara akuntan dan SIA sebuah entitas yaitu para akuntan terlibat diantaranya sebagai pengguna, akuntan sebagai desainer, akuntan sebagai auditor system.
2. Perbedaan SIA yang terkomputerisasi dan manual?
Perkembangan teknologi telah menyentuh semua lini kehidupan mulai dari bisnis, pendidikan, profesi dan masih banyak lagi tak terkecuali akuntansi. Perkembangan dari sebuah model system manual ke system yang terkomputerisasi telah membawa perubahan besar. Dahulu ketika proses manual dilakukan maka proses yang biasa dilakukan adalah melakukan pencatatan manual seperti pencatatan persediaan, pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok. Dan kesemuanya ini tentunya merupakan pekerjaan fisik yang akan menghabiskan banyak waktu. Olehnya itu terjadilah evolusi model system informasi yang lebih efisien dan efektif. System informasi akuntansi yang telah terkomputerisasi memberikan kemudahan kepada para pelaksana laporan keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang lebih efisien dan efektif untuk disajikan kepada pihak yang berkepentingan.
3. Jelaskan proses pemrosesan transaksi sampai menjadi laporan keuangan ?
Terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi perusahaan, yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi, dan siklus pendapatan. Ketika transaksi/kejadian ekonomi telah terjadi maka proses selanjutan adalah sebagai berikut.
BUKTI TRANSAKSI =====> JURNAL ======> BUKU BESAR =====> NERACA SALDO
|
^ V
| JURNAL PENYESUAIAN
| |
|____ LAPORAN KEUANGAN <====== JURNAL PENUTUP <============O
siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
· Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
· Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)
· Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.
· Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
· Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo.
· Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.
· Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.
4. Perbedaan antara system batch dan real time,yang mana yg lebih baik?
Sistem akuntansi berbasis computer dibagi menjadi dua kelompok besar: sistem batch dan sistem real-time. Perbedaan antara sistem batch dengan sistem real-time:
· Jeda Waktu. Sistem batch menyusun transaksi ke dalam kelompok-kelompok untuk pemrosesan. Dalam pendekatan ini selalu terdapat jeda waktu antara terjadinya suatu peristiwa ekonomi dan waktu yang direfleksikan dalam akun perusahaan. Sistem real-time memproses transaksi secara individual pada saat peristiwa ekonomi muncul, sehingga tidak terdapat jeda waktu antara munculnya peristiwa ekonomi dengan pencatatannya.
· Sumber Daya. Secara umum, sistem batch memerlukan lebih sedikit sumber daya daripada sistem real-time. Perbedaan sumber daya yang paling signifikan adalah dibidang pengembangan sistem dan operasi computer. Karena sistem batch biasanya lebih sederhana daripada sistem real-time, sistem batch cenderung memiliki periode pengembangan yang lebih pendek dan lebih mudah untuk dipelihara oleh para pemrogram.
· Efisiensi Operasional. Untuk sistem batch, record tertentu diproses setelah peristiwa terjadi untuk menghindari penundaan operasional. Sedangkan untuk sistem real-time, semua record yang berkaitan dengan peristiwa diproses segera.
· Efisiensi vs Efektivitas. Dalam memilih cara pemrosesan data, desainer harus mempertimbangkan masalah efisiensi dan efektivitas. Jika akses segera ke informasi saat ini penting bagi kebutuhan pengguna, maka pemrosesan real-time merupakan pilihan yang logis. Jika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan pengaruh yang merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi operasional bias dicapai melalui pemrosesan data secara batch, maka pemrosesan batch merupakan pilihan yang tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar