Selasa, 26 April 2011

Pembasahan Mid Test


 1.    Siklus Transaksi
Terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi perusahaan, yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi, dan siklus pendapatan.
Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bahan baku, property, dan tenaga kerja melalui pertukaran dengan kas – siklus pengeluaran. Kebanyakan transaksi pengeluaran didasarkan pada hubungan kredit diantara mitra dagang. Pengeluaran kas aktual dilakukan pada saat yang sama dengan penerimaan barang atau jasa. Jadi, dari perspektif system, transaksi ini memiliki dua bagian : komponen fisik dan
komponen keuangan. Setiap komponen diproses oleh sebuah subsistem yang berbeda dalam siklus tersebut.
·         Sistem pembelian.
·         Sistem Pengeluaran Kas.
·         Sistem Penggajian.
·         Sistem Aktiva Tetap.
Siklus Konversi
Siklus konversi terdiri atas subsistem utama sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaa, penjadwalan, dan pengendalian produk fisik melalui proses produksi. Sistem akuntansi biaya memantau arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem ini digunakan untuk penilaian persediaan, penganggaran, pengendalian biaya, pelaporan kinerja, dan keputusan manajemen.
Siklus Pendapatan
Perusahaan menjual barang jadi ke pelanggan melalui siklus pendapatan, yang melibatkan pemrosesan penjualan tunai, penjualan kredit, dan penerimaan kas setelah penjualan kredit.
2.    Peran akuntan dengan system informasi.
peran akuntan dalam hubungannya dengan sistem informasi ada tiga:
1.      Akuntan sebagai pemakai
Sebagai pemakai akhir, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka. Partisipasi akuntan dalam pengembangan sistem harus aktif, bukannya pasif. 
2.      Akuntan sebagai desainer sistem
Apresiasi terhadap tanggung jawab akuntan untuk suatu desain sistem memerlukan perspektif historis yang mendahului komputer sebagai alat informasi bisnis. Banyak akuntan melepaskan tanggung jawabnya ke generasi baru profesional komputer yang muncul dalam organisasinya. Fungsi akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptual, dan fungsi komputer bertanggung jawab untuk sistem fisiknya.
3.      Akuntan sebagai auditor sistem
Auditing merupakan pembuktian independen yang dilakukan auditor, yang menyatakan opininya tentang kejujuran (fairness) laporan keuangan perusahaan. Audit dilakukan oleh audit internal dan eksternal. Auditing eksternal sering disebut “Auditing independen” karena dilakukan oleh akuntan publik bersertifikat atas nama pihak ketiga stakeholders dalam organisasi
3.    Diantara system pemrosesan data real time dan batch system manakah yang efisien dan efektif.
Pertanyaan mengenai yang mana dari sistem akuntansi berbasis computer batch system dan real-time yang efektiv dan efisien itu bergantung pada kebutuhan dan kondisi perusahaan. Berikut adalah penjelasan kelebihan dan kelemahan dari sistem batch dengan sistem real-time:
·         Jeda Waktu. Sistem batch menyusun transaksi ke dalam kelompok-kelompok untuk pemrosesan. Dalam pendekatan ini selalu terdapat jeda waktu antara terjadinya suatu peristiwa ekonomi dan waktu yang direfleksikan dalam akun perusahaan. Sistem real-time memproses transaksi secara individual pada saat peristiwa ekonomi muncul, sehingga tidak terdapat jeda waktu antara munculnya peristiwa ekonomi dengan pencatatannya.
·         Sumber Daya. Secara umum, sistem batch memerlukan lebih sedikit sumber daya daripada sistem real-time. Perbedaan sumber daya yang paling signifikan adalah dibidang pengembangan sistem dan operasi computer. Karena sistem batch biasanya lebih sederhana daripada sistem real-time, sistem batch cenderung memiliki periode pengembangan yang lebih pendek dan lebih mudah untuk dipelihara oleh para pemrogram.
·         Efisiensi Operasional. Untuk sistem batch, record tertentu diproses setelah peristiwa terjadi untuk menghindari penundaan operasional. Sedangkan untuk sistem real-time, semua record yang berkaitan dengan peristiwa diproses segera.
·         Efisiensi vs Efektivitas. Dalam memilih cara pemrosesan data, desainer harus mempertimbangkan masalah efisiensi dan efektivitas. Jika akses segera ke informasi saat ini penting bagi kebutuhan pengguna, maka pemrosesan real-time merupakan pilihan yang logis. Jika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan pengaruh yang merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi operasional bias dicapai melalui pemrosesan data secara batch, maka pemrosesan batch merupakan pilihan yang tepat.
4.    Sebutkan dan jelaskan aktivitas pengendalian internal yang dapat dilakukan untuk menghindari fraud?
Aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko berikut aktivitas yang dapat dilakukan:
a)      Otorisasi Transaksi. Tujuan dari otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi yang diproses oleh sistem informasi valid dan sesuai dengan tujuan pihak manajemen.
b)      Pemisahan Tugas. Salah satu aktivitas pengendalian yang paling penting adalah pemisahan tugas karyawan untuk meminimalkan fungsi yang tidak boleh disatukan.
c)      Supervisi. Dalam perusahaan kecil atau dalam berbagai area fungsional yang kekurangan personal, pihak manajemen harus menyeimbangkan ketidakberadaan pengendalian pemisahan melalui supervise yang ketat.
d)      Catatan Akuntansi. Catatan akuntansi perusahaan terdiri atas dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Berbagai catatan ini menangkap esensi ekonomi dari berbagai transaksi dan menyediakan jejak audit berbagai peristiwa ekonomi.
e)      Pengendalian Akses. Tujuan dari pengendalian akses adalah untuk memastikan bahwa hanya persoel yang sah  saja yang memiliki akses ke aktiva perusahaan. Akses tidak sah akan mengekspos aktiva ke penyalahgunaan, kerusakan, dn pencurian.
f)       Verifikasi Independen. Prosedur verifikasi adalah pemeriksaan independent sistem akuntansi  untuk mengidentifikasi kesalahan dan kesalahan penyajian.
5.    Persamaan dan perbedaan siklus pengeluaran bag.I dan siklus pengeluaran bag.II?
System pengeluaran bagian I dan bagian II memiliki karakteristik yang sama yakni sama-sama melakukan pemesanan keluar dan membutuhkan persetujuan sebelumnya,sementara perbedaannya. Pertama siklus pengeluaran bagian I memproses akuisisi rutin untuk persediaan bahan balu dan persediaan barang jadi untuk fungsi penjualan. Sementara system akvita bagaian II aktiva tetap memproses transaksi   nonrutin untuk sekelompok besar pengguna dalam perusahaan. Kedua, perusahaan biasanya memperlakukan akuisisi persediaan sebagai biaya periode lancar, namun mengkapitalisasikan aktiva tetap yang menghasilkan manfaat untuk periode jangka panjang.
6.    jurnal atas transaksi berikut. (dari sisi pembeli dan penjual)
Barang telah diterima tapi belum dilunasi senilai Rp.1.000.000

Pembeli
Persediaan Rp.1.000.000
            Utang Rp.1.000.000
Penjual
Piutang Rp.1.000.000
Penjualan Rp.1.000.000

Terjadi pengembalian barang senilai Rp.100.000

Pembeli
Utang Rp.100.000
            Retur Pembelian Rp.100.000
Penjual
Retur penjualan Rp.100.000
Piutang Rp.100.000

Pembeli meninggal dunia dan perusahaan melakukan kebijakan penghapusan atas transaksi sebelumnya

Pembeli
Tidak ada jurnal

Penjual
Beban penyisihan Rp.900.000
Piutang Rp.900.000

Transaksi yang telah dihapus sebelumnya kembali dicatat karena terjadi pelunasan.

Pembeli
Utang Rp.900.000
            Kas Rp.900.000
Penjual
Piutang Rp.900.000
Beban penyisihan Piutang Rp.900.000


Kas Rp.900.000
Piutang Rp.900.000

7.    Tiga  jenis siklus transaksi
Siklus Pendapatan


 









Siklus Pengeluaran Bag. I


 









Siklus Pengeluaran Bag. II Aktiva Tetap














Tidak ada komentar:

Posting Komentar